Popular posts

Labels

Archive for November 2013

Jadwal Terbaru Real Madrid ->

Rabu, 20 November 2013
Posted by Unknown
Jadwal Real Madrid


Liga BBVA
Match
Almeria – Real Madrid
Hari/Tanggal
Minggu, 24 November 2013
Waktu
01:00 WIB
Lokasi
Juegos Mediterraneos


Champions League
Match
Real Madrid - Galatasaray
Hari/Tanggal
Kamis, 28 November 2013
Waktu
01:45 WIB
Lokasi
Santiago Benabeu


Copa Del Rey
Match
Olimpic de Xativa - Real Madrid
Hari/Tanggal
Minggu, 8 Desember 2013
Waktu
03:00 WIB
Lokasi
La Murta

 Jangan lupa nonton yah mandidista ! Hala Madrid !!!!!

Berita Ronaldo

Posted by Unknown
Ronaldo- Sudah Portugal langsung Real Madrid


Dikutip dari Bola.net - Bermain fantastis bersama timnas Portugal membuat kepercayaan Cristiano Ronaldo meningkat. Kini ia menyatakan siap dan fokus kembali membela Real Madrid di kancah La Liga akhir pekan ini.

Setelah menjalani laga penting di level timnas, Ronaldo telah kembali ke klubnya. Pemain berusia 28 tahun tersebut mengaku siap bermain saat Madrid melawan Almeria di Stadion MediterrĂ¡neo akhir pekan ini.

"Tujuan saya dan semua rekan se-tim adalah untuk menjaga rasa bangga yang dimiliki fans terhadap tim mereka. Semua yang terpenting sekarang adalah latihan untuk Real Madrid dan membantu tim saya," ujar Ronaldo.

"Kami telah melewati beberapa hari dengan timnas, dan sekarang kami memiliki dua hari untuk mempersiapkan sebaik mungkin demi pertandingan berikutnya," bebernya kepada Realmadrid.com.


Cerpen -> Benih Keindahan

BENIH KEINDAHAN

Tumbuh perlahan lahan melebihi tempat yang mengubur benih asalnya, tidak secangkir penuh air pun masih bisa menghidupinya, sehelai demi sehelai benda berwarna hijau seakan jatuh berguguran dihari itu, dan hanya tersisa dua buah benda cantik bersinar dengan cahaya merah.
            Sinar mentari indah sudah mulai terbentuk di jagat raya, tapi hanya kegelapan yang ada dipenglihatan seorang gadis manis dengan rambut terurai dan sebuah pensil yang menusuk rambut kusutnya itu
“Heh anak manja bangunnnnnn......” Teriakan seseorang membentuk guratan guratan merah dikegelapan sang gadis
“Aaaahhh” gumam gadis itu sembari memukulkan tangan yang tak ada arahnya.
“Ehh hehh masa anak cewe jam segini belum bangun duhh malu maluin ahh cepet bangun, kalo dalam hitungan ketiga belum bangun gue pegang telinga lo nih, satuu.... duaa....”
“Ahhhh ampun ampun...” belum juga selesai berbicara gadis itu segera momotong bicaranya karena memang ia merasa risih apabila dipegang telinganya
“Aahhh elu cepetan mandi heh udah mah tidur dimeja, susah bangun deuih euhh dasar”
“Iyahh cerewet iyah, awas ah keluar cepet keluar !!” Ujar gadis itu sembari mendorong orang yang mengganggu tidurnya.
            Kaos merah dengan celana jeans menjadi pilihan seorang gadis cantik yang akan mengawali hari dengan detik demi detiknya dipenuhi berbagai hal yang harus ditampung di otak. Sebenarnya tak ada sedikitpun niat untuk mempunyai hari yang ia anggap sangat membosankan ini, tapi demi perintah dari seseorang yang dari kecil sudah menemani hidupnya dan selalu ada untuknya dalam keadaan apapun, ia turuti kata-katanya.
Langit gelap membentang dengan keindahan bintang mendukung setiap jiwa untuk memejamkan mata.
“Hooowwaahh, ngantuk zal ngantuk duhh” ujar gadis itu dengan perlahan-lahan akan merebahkan kepala ke tangannya dimeja
“Ahhh elu baru juga jam8, euhh payah payah” jawab laki-laki tanpa melepaskan tangannya dari pensil
“Iiihhh dari kemaren mata gue diisiin angka huruf laaa segala macem pokonya sampe ka penuh gini nih liat liat” Jelas Risa sambil memperlihatkan matanya lebar-lebar pada sahabatnya itu.
“Ahhh lebay luu lebay, udah cepetan heh besok kan UN ayoo atuh semangat semangattttt” Ujar seorang laki-laki bernama Rizal
“Aaaahhhh” Kepala Risa mendarat tepat dikedua punggung tangannya yang ditumpuk.
“Hehh saa hehh” Ucap Rizal menepuk pipi Risa pelan
“Ihhh anak ini belum juga sedetik merem udah mimpi, ahh dasar kodok” Tegas Rizal lagi
“Ehhhhh gue denger cebong!!” Risa berkata dengan mata terpejam
“Sa, gue mau ngomong serius nih. Gue titip jaga mama papa lu, banggain mereka, bahagiain terus mereka, jangan kaya gue Ris ! nyesel banget ga bisa banggain mereka saat mereka masi ada, untung elu masih punya mereka, jangan di sia-siain, belajar yang bener Ris!!” Seketika pandangan laki-laki itu kosong, Risa dengan cepat mengangkat wajah cantiknya dari meja.
“Ayo zal satu bab lagi” ucap Risa memecah keheningan.
            Teriknya semangat sang mentari mendukung terbentuknya senyuman lebar di setiap orang yang meskipun baru selangkah kaki meninggalkan kelas, tapi seorang gadis cantik masih tetap menunjukan kebingungan seraya kedua bola matanya berjalan cepat ke kanan mengikuti kalimat yang sudah disesuaikan, hanya tersisa ia seorang diri disuatu kelas, berdegup kencang tak menentu, suara dari sebuah pensil yang dipukulkan pelan ke meja menambah suasana tegang pada 3nomor terakhir. Terdengar suara dari luar jendela “Hehh... hehh..” suara itu mengharuskan sang gadis meliriknya, hanya senyuman manis yang dilontarkan orang dari balik jendela, tapi bukan hanya senyuman melainkan pembentuk semangat yang dirasakan sang gadis.
“Aaaaaaaahhh gue berhasil zal berhasil” ucap Risa sembari menggoncangkan pelan badan sahabat dari kecilnya itu.
“Ahahaha makin cantik kan lu kalo dikit adaan tuh isi otaknya hahaha” ujar Rizal tertawa cekikikan.
“Aaaahhh eluu bisa aja hihihi” Risa hanya merasa bangga
“Ehh tumben ga marah lu kodok” Ujar Rizal lagi
“Oh harus gue marah harus ??” Tantang Risa
“Eleuuhhh ngambek ini tuan putri hahaha” Ledek Rizal.
“Aahhh udahh ayoo ahh ikut gue, manyun aja lu cepet gue traktir nih” Ucap Rizal lagi sambil menarik lengan Risa
“Assssiiikkkkk... ayo ayo haha !!” Jawab Risa tanpa pikir panjang.
            Kenikmatan sebuah makanan yang sangat disukai dan tanpa mengeluarkan sepeserpun uang itu dirasakan oleh Risa disalah satu tempat makan Ibu Kota.
“Aaaaa makasih zal makasiihhhh...” Kesenangan terbentuk diwajah Risa
“Iyah kodok iyah hahaha” Ucap Rizal sembari mengacak-acak rambut sahabat kecilnya itu.
“Aahhh rusak atuh cebong ebel aahhh... Ehh ada acara apa ini teh eung ?” Ucap Risa
“Nihh baca !” jawab Rizal seraya memberikan sebuah majalah
Hanya terlihat beberapa foto pemandangan nan indah, tapi sesuatu berharga tersurat diatasnya “Rizal Saputra Pemenang Kontes Fotograpy”
“Aaaaaaaa selamat zal selamat, ahh kenapa ga bilang dari tadi ahh elu! Aahh selamat pokonya, wahh hebat eung sahabat gue haha karna dari kecilnya sama gue tuh elu hahahaha, bangga banget nih gue haha” Hebohnya Risa kumat saat tau sahabatnya itu menjadi juara .
“iyah Ris emm mungkin Papa Mama gue juga bangga sama ini, emm gue kangen senyuman mereka Ris, gue pengen banget dipeluk mereka, gue sayang banget sama mereka, semua yang gue lakuin disini buat Papa Mama gue Ris” Pandangan kosong seketika terbentuk di diri Rizal
“Sutt iyah Zal gue ngerti, yang sabar yah” hanya kata sabar yang bisa Risa lontarkan, tak bisa dipungkiri perasaan Risa ikut terbawa.
“Jangan sia-siain waktu yah Ris, banggain Mama Papa dari sekarang” Ucap Rizal lagi yang belum terhenti dalam lamunan yang kosong.
“Iyah Zal pasti” Jawab Risa
“Sekarang gue pengen banget ketemu Mama Papa” Dua titik bening diujung mata seketika terbentuk.
“Tik... tikk.. tiikk..” Setitik demi setitik air jatuh dari langit biru, suasana sangat mendukung perasaan kedua sahabat tadi.
“Hemm, pulang yu Zal ahh ujan nih” Pinta Risa yang tak ingin sahabatnya terus mengingat kejadian 3tahun lalu.
“Ehh iyah ayo” Rizal tersadar dari lamunannya.
Seorang laki-laki dengan sebuah kamera dikalungkannya dan kaos biru yang kebetulan adalah pemberian dari sahabat kecil yang sangat ia sayangi. Ia siap naiki motor gagah berwarna merah dengan tulisan Ninja.
“Yoo naekl” Ujar Rizal. “Ehh ehh bentar bentar !!” Ujar Rizal lagi.
“Apa zal ?” tanya Risa
“Nih gue bikin ini, susah tau buat ukiran teh hihi tapi demi elu laa gue buatin haha kasian entar nangis gera hahaha, bagus yahh bagus yahh ??” Ucap Rizal sembari mengeluarkan sebuah gantungan ukir
“Waahhh bagus bangett aaaaaa banget banget bangettt... makasih yaa makasiii... elu emang sahabat gue yang paling paliinggg paling nyebelin ngeselin tapi paling gue sayang aaaa makasih banget makasih bangetttt....”  Ucap Risa dengan kegirangan sembari merebut gantungan ukir ditangan sahabatnya tadi
“Aaaaahhh eluu kalo udah kumat gini duhh sambil ngehina lagi duh hahaha” Ujar Rizal dengan wajahnya yang tertawa tak bisa ditahan
“Ahh iyah atuh iyah cakep cakep cakep” Jawab Risa
“Dihh baru sadar lagi gue cakep hahaha” Tertawa puas Rizal
“Ahh ayo ah makin gede nih ujannya, malah ketawa mulu luu haha” Ajak Risa
“Baik tuan putri yang paling udik haha” Ucap Rizal
“Ehh gue udik karna dari kecil gaulnya sama elu terus hahahaha” Jawab Risa
“Ihhh sialan luu,, ahh ayo naek hahaha” Ajak Rizal lagi sembari tak bisa berhenti tertawa.
            Molekul molekul air terasa sangat membasahi seluruh tubuh bahkan dinginnya seakan-akan membuat bulu menari-nari, aliran deras yang jatuh ke tanah mengharuskan seorang laki-laki mengencangkan tangan mempercepat laju motornya, embun dari air deras sangat mengelabuhi  penglihatan.Tikuangan sangat tajam diterjang dengan kecepatan diatas rata-rata dan licinnya jalan raya membuat sang roda melaju tanpa keseimbangan. Seketika,”Aaaaaaaaaaaa” gelap......
“Rizal...” seorang gadis terbangun dari gelapnya
“Rizal dirumahnya Ris” jawab sang mama
“Tadi Rizal sama Risa jatoh di motor mah” ujar Risa
“Hemm” Jawab Mama singkat
“Ahh Risa mau ke Rizal dulu yah mah” Risa seketika bangun dengan semangat
“Ehh mau ngapain kamu kesana ihh” Ujar sang Mama dengan cepat
“Yaa mau liat keadaannya mah, kasian kan jatohnya sama Risa” Jawab Risa
“Ga usah Ris pikirin keadaan kamu aja, kaki kamu juga luka tah” larang sang Mama
“Ihh ga apa apa ah mamah mah” Ujar Risa sembari berjalan kurang normal ke arah pintu.
“Krekk !!!” Tangan Risa membuka pintu.
“Rizal udah ga ada Ris” dengan mata berkaca-kaca Mamanya berucap. Tanpa pikir panjang Risa menoleh ke arah sang Mama
“Hahh maksudnya ?” pandangan Risa terfokus pada sang Mama. Mama seketika berlari kearah Risa dan memeluk dengan tetesan-tetesan air matanya.
“Apa mahh apa ada apa ihh ?” titik titik bening dimata Risa mulai terbentuk
“Sebenernya tadi bukan jatoh tapi tabrakan sama mobil dan Rizal terlempar jauh dari tempat itu Ris” Tangisan sang mamah semakin menjadi-jadi.

Bisu terdiam diri diiringi tetesan air mata yang tak ada hentinya, ia menjerit dalam bunyi yang terdiam. Matanya tertuju pada sebuah tumbuhan tak berdaun dan hanya terlihat dua bunga cantik, diranting bawah bunga itu ia pasangkan sebuah gantungan ukir yang sangat berarti.Pikirannya seketika melambung pada tumbuhan itu yang dulu ia perjuangkan bersama sang sahabat. Bersusah payah menumbuhkan benih yang sangat kecil menjadi sesuatu yang begitu indah. Bagaikan persahabatan....